Minggu, 15 Februari 2015

Bagaimana Cara Mengejan Yang Baik saat melahirkan? Bagaimana cara mengejan yang baik saat melahirkan? Ini adalah pertanyaan yang hampir selalu diungkapkan oleh klien saya di kelas hypnobirthing terutama mereka yang baru pertama kali hamil atau belum mempunyai pengalaman sama sekali tentang melahirkan pervaginam. Bahkan ada beberapa ibu yang notabenenya sudah berkali-kali melahirkna-pun masih kebingungan dengan cara mengejan yang baik karena mereka merasa selalu salah saat mengejan di persalinan yang lalu. Nah lalu apakah ketika melahirkan si ibu harus mengejan dengan sekuat tenaga? Jawabannya adalah Tidak. Karena bahkan beberapa klien saya ada yang melahirkan tanpa mengejan padahal bayinya lumayan besar yaitu 4 kg. Wow, bagaimana rahasianya? Nah di artiikel ini saya akan mencoba share tentang cara mengejan yang baik saat melahirkan. Mengejan adalah tahap akhir dalam persalinan sebelum Anda bertemu bayi Anda. Ini mungkin adalah Periode persalinan yang paling menyakitkan atau sumber terbesar dari ketakutan dan kekhawatiran seorang wanita karena seringkali mereka merasakan tidak apa yang harus dilakukan saat itu. Sulit untuk menggambarkan sensasi dan usaha yang terkait dengan mendorong janin atau mengejan dalam proses persalinan tetapi ada banyak teknikyang dapat dicoba kelahiran bayi Anda. Bidan, dokter dan pendamping akan memberikan bimbingan kepada Anda selama mengejan bila diperlukan. Langkah 1 Tunggu sampai dokter atau bidan menegaskan bahwa pembukaan serviks Anda benar-benar sudah sempurna. Ini berarti serviks telah membuka sekitar 10 centimeter. Memang terkadang Anda akan merasakan sensasi seperti ingin mengejan atau seperti hendak Buang Air Besar padahal pembukaan serviks belum sempurna. Nah jika Anda mengalami hal ini, usahakan untuk tidak meng-hejankan atau menuruti sensasi itu dengan berusaha untuk tetap tenang, rileks dan berusaha menarik nafas panjang dan dalam. Karena apabila Anda mengejan sebelum pembukaan serviks sempurna yang terjadi justru akan ada pembengkakan di serviks Anda dan itu justru dapat menyulitkan dan menghalangi proses persalinan Anda nanti Langkah 2 Carilah posisi yang paling nyaman untuk tubuh Anda. Berbagai posisi dianggap lebih efektif daripada yang lain, seperti jongkok, duduk bukannya terbaring di tempat tidur. Posisi yang dapat Anda lakukan sangatlah beragam, tergantung pada penggunaan epidural atau fasilitas persalinan. Langkah 3 Memanfaatkan kontraksi Anda ketika Anda mengejan. karena ini lebih efektif untuk mengejan selama kontraksi bukannya mengejan secara terus-menerus. Kontraksi dapat terjadi setiap lima menit bahkan tujuh menit untuk beberapa ibu dan dengan durasi antara 45 dan 90 detik. Sehingga ketika tidak ada kontraksi Anda justru bisa istirahat bahkan tertidur untuk sejenak, atau minum untuk memulihkan dan menyusun kembali energi Anda. Langkah 4 Dorong seperti jika Anda buang air besar, Ketika usaha ini diberikan, bayi dapat ditekan jalan lahir dan keluar vagina. Langkah 5 Bersantai di akhir kontraksi, duduk atau berbaring. Bahkan Anda juga bisa mengubah posisi Anda ketika kontraksi berakgir. Ini sangat penting untuk membantu mengoptimalkan posisi janin. Dan akan sangat membantu jika Anda memilih untuk mengambil posisi yang vertikal atau tegak karena gaya gravitasi bumi akan membantu janin lebih turun lagi ke jalan lahir. Memang akan terasa sangat susah bahkan terasa berat ketika Anda harus mengubah posisi misalnya dari posisi setengah duduk ke posisi jongkok ketika Anda berada atau bersalin di atas tempat tidur. Namun hal ini tidak berlaku bagi Anda yang emmilih untuk melahirkan di dalam air atau waterbirth karena dengan waterbirth Anda bisa bebas untuk mobilisasi dan merubah posisi selama persalina dan ini sangat membantu memperlancar proses persalinan Anda. Langkah 6 Jika memungkinkan, mintalah bidan atau dokter Anda untuk meletakkan cermin di dekat lubang vagina saat bayi mulai crowning, atau kepala terlihat di vagina. Hal ini dapat membantu beberapa ibu berkonsentrasi untuk mengejan di daerah ini. Bahkan ini dapat membantu sang ibu untuk lebih semangat lagi ketika mengejan. Sesuai pengalaman saya di lapangan saya selalu menganjurkan ibu untuk memegang kepala bayinya ketika kepala bayi sudah terlihat di vagina, hal ini ditujukan untuk meningkatkan dan merangsang hormon oksitosin yang ada didalam tubuh ibu sehingga kontraksi akan semkin seringd an si ibu pun merasa lebih semangat dan lebih “tersambung” dengan tubuhnya. Langkah 7 Lanjutkan untuk mengejan di setiap kontraksi sampai bayi dilahirkan. Dokter mungkin akan menyarankan dan memberi aba-aba kapan Anda harus mengejan jika Anda menggunakan epidural. Sumber: http://ibuhamil.com/diskusi-umum/33977-bagaimana-cara-mengejan-yang-baik-saat-melahirkan-share-artikel.html Like us: IbuHamil.com on Facebook - @infoibuhamil on Twitter

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda